TIMES SIMEULUE, MALANG – Wakil Bupati Malang (Wabup Malang) Hj. Lathifah Shohib menegaskan bahwa profesi keperawatan menuntut kompetensi dan integritas, dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat.
Hal itu diungkapkan Wabup Lathifah Shohib, saat menghadiri Wisuda dan Sumpah Perawat Diploma, Sarjana dan Profesi Universitas Kepanjen Tahun 2025, di Ijen Suites Kota Malang, Minggu (26/10/2025).
Menurutnya, selain kompetensi klinis, profesi perawat juga dibutuhkan empati dan ketangguhan etis dalam melayani dan memenuhi kebutuhan kesehatan semua kalangan.
"Hal yang perlu jadi perhatian sebagai perawat muda, yakni penguatan layanan primer dan akses kesehatan universal. Peran perawat sebagai ujung tombak layanan kesehatan primer semakin strategis, baik itu di puskesmas, posyandu, maupun layanan homecare," ungkapnya.
Hadir pada kesempatan yang sama jajaran Pejabat Forkopimda Kabupaten Malang, Rektor Universitas Kepanjen beserta seluruh Civitas Akademika Universitas Kepanjen.
Kegiatan wisuda dan sumpah perawat ini juga diikuti Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur yang hadir secara daring, Ketua Kolegium Keperawatan Indonesia, juga (epala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
Pada kesempatan ini Wakil Bupati Malang, mewakili Pemerintah Kabupaten Malang menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan-wisudawati yang diangkat sumpah sebagai perawat profesional.
"Hari ini bukan sekadar momentum formal untuk menerima ijazah, melainkan adalah titik awal pengabdian profesional, amanah besar dan panggilan nurani untuk melayani," pesan Wabup Lathifah.
Ia juga mengingatkan dalam hal teknologi kesehatan (digital health), kini eranya rekam medis elektronik, telemedicine, dan aplikasi pemantauan kesehatan, yang menuntut perawat untuk terus meningkatkan literasi digital.
Bahkan, kata Wabup Malang, tenaga kesehatan dan perawat pada khususnya, harus dibekali kemampuan tanggap bencana, kesiapsiagaan, dan perubahan iklim.
Perawat harus siap berperan merespon bencana seperti banjir, longsor, kekeringan. dan dampak kesehatan akibat perubahan iklim. "Kesiapsiagaan komunitas dan pelayanan kesehatan dasar merupakan kunci mengurangi kerentanan," imbuhnya.
Wabup Lathifah juga menekankan, bahwa Pemkab Kabupaten Malang membuka ruang kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk institusi pendidikan dan para profesional kesehatan.
Wabup Malang berharap lulusan Universitas Kepanjen bisa menjadi bagian dari solusi dengan membawa kualitas, etika, dan kepedulian ke setiap sudut pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Malang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wisuda Perawat Universitas Kepanjen, Wabup Malang Tekankan Kompetensi dan Pelayanan
| Pewarta | : Khoirul Amin |
| Editor | : Ronny Wicaksono |