TIMES SIMEULUE, JAKARTA – Direktorat Pesantren Kementerian Agama RI (Kemenag RI) bersama Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) bersinergi memperkuat layanan kesehatan di pondok pesantren melalui program Pesantren Sehat.

"Kami berharap kerja sama ini dapat lebih diperkuat, khususnya dalam penyelarasan program Pesantren Sehat dengan inisiatif Pesantren Ramah Anak" ujar Direktur Pesantren Kemenag RI, Basnang Said di Jakarta, Senin (15/9/2025).

Ia mengatakan tiga aspek ditekankan dalam program Pesantren Sehat, yaitu pembiasaan aktivitas fisik rutin, edukasi perilaku sehat, dan pembinaan kader kesehatan.

Selain itu, Kemenag dan Kemenkes menyoroti layanan kesehatan di pesantren dengan empat indikator kunci, yakni pesantren yang menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, pesantren yang memiliki ruang kesehatan.

Selain itu, pesantren yang melaksanakan pemberian tablet tambah darah (TTD) dan pesantren yang siap melaksanakan pertolongan pertama pada penyakit (P3P), pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), serta pertolongan pertama pada luka psikologis (P3LP).

Pembinaan Pesantren Sehat juga difokuskan pada aspek lingkungan, seperti tersedianya toilet yang layak dan bersih, sarana cuci tangan pakai sabun, asrama dengan ventilasi dan pencahayaan memadai, kawasan tanpa rokok, pengelolaan sampah dengan tempat sampah tertutup, hingga pemberantasan sarang nyamuk secara rutin.

"Pengaderan santri yang bisa diterjunkan dalam Pesantren Sehat ini juga penting agar upaya kesadaran santri terhadap kesehatan meluas ke santri-santri lainnya," kata Basnang.

Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes Elvieda Sariwati menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat basis pembinaan.

"Upaya ini tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi, terutama dalam pertukaran data antara Direktorat Pesantren dan Kemenkes untuk memperkuat basis pembinaan seperti santri husada dan tim pengasuh pesantren pengelola pesantren sehat," kata dia

Melalui sinergi ini, ia berharap, terwujud lingkungan pesantren yang lebih sehat, ramah anak, serta mendukung tumbuh kembang santri secara optimal. (*)