TIMES SIMEULUE, JAKARTA – Hingga kini aksi genosida Israel telah membunuh 65.419 warga Palestina, dan aksi pembantaiannya terus dilakukan hingga Kamis (25/9/2025) dini hari tadi di mana jet-jet tempur zionis menjatuhkan bom di tempat-tempat warga yang terlantar di Al-Zawaida, Gaza.
Sedikitnya 11 warga Palestina yang tak berdosa di daerah Al-Zawaida, kota Gaza meninggal dunia setelah wilayah itu dihujani bom-bom jet tempur Israel.
Genosida yang dilakukan Israel dini hari tadi menyasar Al-Zawaida yang belum pernah tersentuh serangan, sebagai bagian dari rencana Israel untuk menghancurkan kota serta mengusir penduduknya.
Serangan juga dilakukan di Jalur Gaza tengah, dan sumber-sumber Palestina melaporkan, bahwa sejumlah orang terluka dalam serangan udara pesawat Israel pagi tadi terhadap sebuah rumah di kamp Nuseirat . "Kamp Al-Bureij di dekatnya juga menjadi sasaran serangan udara," tambah sumber itu.
Sumber itu menambahkan, rumah yang menjadi sasaran itu adalah milik keluarga Abu Dahrouj, dan foto-foto menunjukkan kerusakan parah pada bangunan tersebut.
Gambar-gambar juga menunjukkan jasad para martir di dalam ambulans, dan warga mencari di antara reruntuhan rumah. Pembantaian itu terjadi setelah wilayah Al-Zawaida dan beberapa wilayah di sekitarnya relatif tidak tersentuh oleh serangan udara Israel yang menghancurkan.
Di Jalur Gaza selatan, Kompleks Medis Nasser melaporkan, bahwa empat orang meninggal dunia oleh aksi bombardir Israel di sebuah rumah di sebelah barat Khan Yunis .
Sebelumnya dilaporkan bahwa tiga warga Palestina meninggal pagi ini dalam serangan udara di sebuah rumah dekat Rumah Sakit Yordania di Khan Yunis. Pesawat Israel melakukan serangkaian serangan terhadap lingkungan Kota Gaza, khususnya wilayah barat, pagi ini dan tadi malam.
Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pesawat tak berawak juga ditembakkan ke lingkungan Al-Rimal, dan serangan udara juga dilakukan di lingkungan Tal Al-Hawa, barat daya Kota Gaza.
Pagi tadi pesawat-pesawat tempur pendudukan mengebom sebuah rumah di Jalan Jaffa di lingkungan Tuffah, sebelah timur kota, dan melukai sejumlah orang.
Israel baru-baru ini mengintensifkan serangan udara di Kota Gaza, seiring dengan kemajuan pasukannya ke sejumlah wilayah utara, selatan, dan timur kota tersebut sebagai bagian dari Operasi "Gideon's Armor 2".
Sebagai tanggapan, perlawanan menanggapinya dengan serangan balik terhadap pasukan Israel dengan operasi di Kota Gaza, termasuk menargetkan kendaraan dan tentara.
Pembantaian dan pemboman yang sedang berlangsung telah memaksa hampir setengah juta warga Palestina dari Kota Gaza melarikan diri ke selatan. Tetapi sekitar 900.000 orang masih bertahan di dalam kota dan Jalur Gaza utara.
Pengungsian penduduk Kota Gaza ke wilayah pesisir Al-Mawasi terus berlanjut di tengah penderitaan kemanusiaan yang makin parah, itupun masih diperparah dengan kekurangan pangan.
Orang-orang terlantar terpaksa mengantre berjam-jam di dapur dan lembaga amal untuk memperoleh makanan sederhana yang hampir tidak cukup untuk memberi makan keluarga mereka, di tengah kondisi kehidupan yang sulit.
Kemarin Israel juga membunuh 85 warga Palestina dengan serangan bomnya, termasuk 50 orang di Kota Gaza.
Jumlah korban meninggal dunia akibat genosida Israel sampai kini telah meningkat menjadi 65.419 orang warga Palestina itu belum termasuk puluhan ribu lainnya yang terkubur hidup-hidup di bawah reruntuhan akibat bombardir Israel, dan 167.160 orang terluka sejak 7 Oktober 2023. Aksi pembantaian itu masih berlangsung sampai sekarang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sudah 65 Ribu Lebih Warga Palestina Dibunuh, Israel Tak Jua Hentikan Pembantaian
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |